Temayang - Relindo | Sejak jam 17.00 WIB (15/4/2014) jembatan yang melintas di atas aliran waduk Pacal yang menghubungkan Bojonegoro - Nganjuk kondisinya sangat mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh derasnya terjangan arus aliran sungai yang mengakibatkan jebolnya bangunan saluran pelimpas (spill way) waduk Pacal yang berada di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang.
.
.
"Meluapnya aliran sungai ini karena hujan yang terjadi di wilayah atas, seperti Sekar, Klino", tutur Setiawan Yuniar (Relindo Bojonegoro) yang turun memantau situasi di lokasi.
Pemuda berasal dari Sekar yang aktif di Relindo Bojonegoro ini menambahkan," Sebenarnya longsor sudah mulai terjadi sejak kemarin malam, dan hari ini hampir separuh bangunan saluran pelimpas (spill way) jebol menganga tak mampu menahan terjangan air, dan kondisi semakin kritis karena tebing bagian selatan terus longsor serta tanah penahan pondasi tiang pancang jembatan terus tergerus air hingga tinggal 1 meter, sementara jika hujan terus mengguyur di wilayah atas, maka sangat mungkin tiang pancang jembatan bisa turut ambrol".
"Saya sempat kaget saat mau melintas jembatan karena banyak masyarakat berkerumun di sepanjang badan jembatan dan aparat kepolisian juga mencegat semua kendaraan roda empat yang akan melintas jembatan, ternyata kendaraan yang bermuatan barang berat tidak diperbolehkan melintas, karena dapat membahayakan kondisi jembatan", ungkap Driarso, warga kota Bojonegoro yang kebetulan sore itu dengan mobilnya akan melintasi jembatan.
Dari pantauan Relindo Bojonegoro di lokasi sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi dari kemungkinan ambrolnya jembatan, bahkan sore tadi Suyoto (Bupati Bojonegoro) langsung terjun memberikan arahan kepada jajaran dinas terkait dalam penanganan dari resiko terburuk.
(4h4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar