Bojonegoro - relindobojonegoro.com | Relawan Indonesia Kab. Bojonegoro sejak Minggu (25/1/2015) telah mempublikasikan lewat media sosial akun FB-FP Relindo Bojonegoro dan website resminya relindobojonegoro.com sebuah agenda Pendidikan dan Pelatihan Dasar tentang Kebencanaan yang akan diselenggarakan pada Kamis (19/2/2015) di aula Pusat Belajar Guru (PBG) Jl. Rajawali Bojonegoro.
Ahmad Rif'an, Ketua Relindo Bojonegoro, mengungkapkan, "Diklatsar kebencanaan ini diselenggarakan untuk pembekalan bagi warga masyarakat yang punya minat bergabung bersama Relindo Bojonegoro untuk nantinya siap terjun dalam kegiatan penanggulangan bencana, baik di wilayah Bojonegoro yang dikenal akrab dengan bencana banjir maupun di luar Bojonegoro".
Selama ini Relindo Bojonegoro telah menunjukkan concernnya di bidang kebencanaan, diantaranya selain melakukan penggalangan bantuan dana bencana bersama elemen masyarakat, juga terlibat aktif menerjunkan personilnya di lokasi bencana, seperti di Kediri saat terjadi letusan Gunung Kelud (awal 2014) dan belum lama di Banjarnegara (akhir 2014) saat terjadi tanah longsor Dsn Jemblung, Ds. Sampang, Kec. Karangkobar, Banjarnegara, Jateng yang menewaskan 100 orang lebih, jelasnya lebih lanjut.
"Agenda Diklatsar ini sifatnya terbuka untuk bisa diikuti putra maupun putri dari kalangan pelajar, mahasiswa, pemuda atau masyarakat umum, dan jumlahnya direncanakan terbatas untuk 50 orang agar dalam proses pembekalan nanti bisa berjalan optimal", ujar Anton Sugiarto, ketua panitia penyelenggara Diklatsar tersebut. Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam Diklatsar nanti akan dihadirkan narasumber berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bojonegoro, Palang Merah Indonesia (PMI) Kab. Bojonegoro, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Relindo Jawa Timur.
Aksi Relindo Bojonegoro pasca letusan gunung Kelud (2014) |
Divisi Humas Relindo Bojonegoro, Diana Kurniawati, turut menambahkan, bahwa animo masyarakat Bojonegoro untuk menjadi relawan cukup bagus, ini terbukti baru dua hari dipublikasikan, sudah berdatangan para peminat dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum mendaftarkan diri, separuh diantaranya para remaja putri. Bahkan ada beberapa tercatat peserta yang berasal dari Tuban, Lamongan dan Madiun.
"Kami telah menyediakan formulir pendaftaran di tempat pendaftaran dan kontak person yang tercantum di publikasi, adapun tentang syarat peserta, tidak ada item yang mengharuskan peserta memiliki standar spesifikasi skill tertentu, misalnya renang, karena relawan nantinya akan diberdayakan sesuai dengan skill yang dimiliki, sebagai contoh yang memiliki skill IT, mesin, medis, atau yang lainnya", pungkasnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Nita, salah seorang remaja putri berasal dari Ngasem yang punya hobi fotografi, saat mendaftarkan diri mengungkapkan motivasinya ikut bergabung jadi relawan, "Selagi masih muda, jika ada kesempatan untuk bisa beraktifitas positip dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan, kenapa tidak ?! Saya suka dengan kegiatan lapangan karena tantangannya seru".
(4h4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar