Semarang - relindobojonegoro.com | Kecelakaan bus di jalan tol lingkar Jangli, Jatingaleh, Semarang terdapat 19 korban yang
langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang. Mereka kebanyakan berusia di
atas 40 tahun.
Ada
satu yang berusia 5 tahun. Dua dari 19 pasien itu sudah bisa pulang karena
hanya menderita luka ringan. Sementara lainnya masih di rawat secara intensif.
Berikut
Daftar diantara nama pasien laka tol di RS Bhayangkara
1 Giyatun 48 th R Flamboyan
2. Sutimah 65 th R Mawar
3. Hadi 60 Th. R Mawar
4. Endang Sugiarti 48th
5. Kasni 33 th
6. Haryani 60 th
7. Aisyah 5th
8. Manis prianing 49th
9. Kusman 36 th
10. Ahmad Maizidi 50 th
11. Istiqomah 42 th
12. Rohim 42 th
13. Mohamad Husen 56 th
14. Mohamad 74 th
15. Syamsudin
16. Muntasih 48 Th
17. Pratiwi 55th
18. Pujiyanto
19. Endang Sulistiyowati.
1 Giyatun 48 th R Flamboyan
2. Sutimah 65 th R Mawar
3. Hadi 60 Th. R Mawar
4. Endang Sugiarti 48th
5. Kasni 33 th
6. Haryani 60 th
7. Aisyah 5th
8. Manis prianing 49th
9. Kusman 36 th
10. Ahmad Maizidi 50 th
11. Istiqomah 42 th
12. Rohim 42 th
13. Mohamad Husen 56 th
14. Mohamad 74 th
15. Syamsudin
16. Muntasih 48 Th
17. Pratiwi 55th
18. Pujiyanto
19. Endang Sulistiyowati.
Proses evakusi korban tadi siang berjalan cukup dramatis. Bus bernopol B 7222 KGA itu posisinya miring dengan posisi bagian kiri di atas. Crane kemudian mengangkat hingga posisinya bediri seperti semula, namun kondisi bagian atap sudah hancur total.
Saat itulah, terlihat empat jenazah penumpang bergelimpangan di tanah di dinding tebing. Satu jenazah pria bersarung telihat tergantung di jendela belakang sisi kiri bus.
Saat itulah, terlihat empat jenazah penumpang bergelimpangan di tanah di dinding tebing. Satu jenazah pria bersarung telihat tergantung di jendela belakang sisi kiri bus.
Diantara korban di dalam bus terdapat 4 orang berasal dari Desa Kacangan, Kec. Tambakrejo, Bojonegoro, yakni Sadin, Hadi, Parwi (bang awi) dan Pardan. Hingga berita ini ditulis, dari empat orang tersebut, keluarganya sudah mendapat konfirmasi tentang kondisi korban.
Dari penuturan keluarga, Parwi sebenarnya dari awal tidak masuk dalam rombongan. Namun keikutsertaannya dalam rombongan tersebut karena menggantikan posisi M. Zaini, ketua Takmir Masjid Mujahidin Desa Kacangan, Tambakrejo, hingga akhirnya turut menjadi korban dalam kecelakaan dahsyat tersebut.
[4h4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar